Asal mula di namakan Desa.Ko'mara'
Pada zaman dahulu kalah, sebuah kapal yang berisikan para pembawa agama Islam dari arah barat berkunjung ke sebuah daerah yang ingin di tempati sebagai tempat untuk menyebarkan agama Islam, yang konon pada waktu itu, mereka sedang mencari tempat yang dangkal untuk di sebagai tempat berlabuh.
Ketika mereka sedang mencari tempat dangkal, mereka melihat kumpulan burung bangao yang sedang beterbangan , sebagai pertanda bahwa di sana ada terdapat air yang dangkal. Mereka pun, mengarahkan perahu mereka menuju ke tempat burung itu beterbangan, dan akhirnya mereka menemukan tempat yang dangkal dan dimana saat itu pinggir pantai itu sedang kering atau air laut yang surut.
Dan mereka pun turun dari perahu mereka dan berjalan menuju perkampungan dan pada saat itu pula masyarakat di daerah itu menyebut mereka dengan sebutan “ koqmaraq” dalam bahasa Makassar “ Kering” karena mereka datang pada saat air sedang surut. Dan akhirnya sebutan itulah yang menjadi nama daerah itu hingga sekarang. Koqmaraq sendiri adalah, nama desa yang ada di Kec.Polong Bangkeng, Kab. Takalar.
Asal mula di namakan Desa.Laikang
Laikang di ambil dari bahasa Makassar “aq Laiq-laiq” yang berarti “ samar-samar”. Sejarah sehingga di namakannya desa.Laikang, bermula pada saat seorang Ulama yang bernama, Syehk Jalaluddin yang datang dari Persia melewati desa.Laikang dan singgah di desa.Cikoang , dengan menaiki seekor kepiting, yang di lihat tampak samar dari kejauhan, sehingga Masyarakat di daerah itu menyebutnya “ aq laiq-laiq” yang berarti “ samar-samar” . Karena pada waktu itu Syhek Jalaluddin hanya melintasi daerah Laikang.
Asal mula di namakan Desa.Cikoang
Pada zaman dahulu kalah, seorang pria berjubah putih, yang bernama Syehk Jalaluddin pembawa agama Islam di Kec.Mangarabombang, datang dari arah barat dengan menggunakan seekor kepiting, yang ketika pada waktu itu pria itu masuk kedaerah Cikoang dengan melewati sungai kecil dan akhirnya sampai kedesa.Cikoang. Dan pada waktu itu masyarakat yang melihat kedatang pria berjubah putih itu,” aq ciko-ciko I” yang berarti “ masuk lewat jalan setapak” yang di maksud jalan setapak adalah sungai yang dilewati Oleh Syehk Jalaluddin.