Pencarian Cinta Sejati Sang Saudagar Kaya Makassar

Pencarian Cinta Sejati Sang Saudagar Kaya Makassar
Kisah ini berceritakan  tentang  seorang  saudagar  kaya Makassar yang bernama  Dg.Ngalle,  yang memiliki dua orang istri Dg.Ngintang  dan  Dg.Bajiq. Ketika itu Dg.Ngalle berlayar ke Negeri  sebrang dengan tujuan untuk berdagang, dalam perjalanan Dg.Ngalle bermimpi  bertemu dengan almarhum  Ayahnya  yang berkata, kamu  sekarang  telah  menjadi  orang  kaya,  serta  memiliki dua orang istri yang setiah  akan tetapi apa kamu yakin, jikalau kedua istrimu itu akan setia kepadamu saat kamu telah jatu miskin. Mendengar perkataan Ayahnya itu Dg.Ngalle pun terbangun dari tidurnya, dalam perjalanan Dg.Ngalle, terus memikirkan perkataan Ayahnya, setelah tiba di tempat yang di tuju, barang dagangan yang di bawanya pun laku dan habis terjual. Dg.Ngalle pun mendapat keuntungan yang sangat besar, karena  tidak  sabar lagi ingin menyampaikan kabar gembira itu, Dg.Ngalle pun menyuruh anak buahnya untuk berlayar menuju ke Makassar  hari itu juga, dalam perjalanan dia pun teringat akan kata-kata Ayahnya.
Akhirnya saat dalam perjalanan menuju Makassar, Dg.Ngalle tidak langsung ke rumahnya dia hanya  mengutus  awak kapalnya  untuk  menyampaikan  pesan kepada kedua istri nya yang di kabarkan, bahwasanya Dg.Ngalle, rugi besar di karenakan hasil dagangannya itu habis hanya untuk berjudi dan main perempuan, bahkan perahu yang dimilikinya pun di jualnya dan sekarang keberadaan Dg.Ngalle tidak seorang pun yang tahu. Mendengar kabar itu, kedua istri Dg.Ngalle, jatuh pingsan seakan tidak percaya akan apa yang menimpa suaminya. Keesokan harinya, Dg.Ngalle, pun datang kepada Istri ke-duanya yang bernama Dg.Ngintang dengan berpakaian compang-camping  serta mengeluarkan bau badan yang tidak sedap, Dg.Nalle pun mengetok-ngetok pintu rumah istri ke-duanya itu, setelah lama mengetok pintu akhirnya istrinya pun keluar sambil menutup kedua hidungnya dan berkata darimana saja kamu, mana hasil dari dagangan kamu serta mana hadia yang kamu janjikan kepadaku setelah kamu pulang, mendengar perkataan istrinya itu, Dg.Ngalle pun menjawab, apa kamu tidak mendengar kabar tentangku, apa kamu  tidak percaya bahwasanya Aku benar-benar  jatu miskin, mendegar penjelasan dari suaminya yang tadinya hanya disangka isu belaka, akhirnya istri ke-duanya itu pun meminta untuk di ceraikan saat itu juga. Mendegar perkataan dari istri ke-duanya, Dg.Ngalle pun pergi dari rumanya itu tanpa berkata sepata kata pun.
Akhirnya Dg.Ngalle pun berjalan menuju ruma istri pertamanya, dia pun kaget mendapati istri pertamanya yang sedang tertidur di teras rumah, dengan hati-hati dia pun membangunkan istrinya yang sedang tertidur itu, seraya berkata; Bajiq bangun Aku suda datang dengan kaget istri pertamanya itu pun terbangun seraya berkata; Dg.Ngalle suda lama, maafkan Aku yang tertidur karena menunggu kedatangan Dg.Ngalle, dengan sedih Dg.Ngalle pun berkata; apa kamu masi mau menerimaku setelah kejadian yang menimpa ku karena kesalahan ku sendiri. Tanpa berkata istrinya pun menarik suaminya kedalam rumah dan mengeluarkan pakaian yang di pakai suaminya, serta mengambil baskom yang telah di isi air hangat dan membersihkan tubuh suaminya.
Setelah berpakaian, Dg.Ngalle pun di suguhi makanan oleh istrinya namun Dg.Ngalle tetap saja terdiam melihat ketulusan istrinya itu dalam hati Dg.Ngalle, berkata  Istri seperti ini rupanya yang di maksud oleh almarhum Ayah saya. Setelah makan Dg.Ngalle, menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi  bahwa sanya sebenarnya dia tidak bangkrut melainkan sebaliknya dia untung besar dan kabar yang di suru sampaikan itu hanya untuk melihat kesetiaan dari ke-dua istri yang di cintainya yang ternyata hanya kamu yang mencintai Aku apa adanya bukan karena harta kekayaan ku saja akan tetapi kamu mencintai Aku,  bukan hartaku. Mendengar perkataan suaminya Dg.Bajiq pun, memeluk kaki dan mencium kaki suaminya karena tidak tega melihat istrinya, Dg.Ngalle pun mengangkat pundak istrinya dan memeluknya dengan pelukan kasih sayang.